Pages

Sabtu, 05 November 2011

ISA AS - SEBAGAI ANAK TUHAN?



Benarkah Isa Al-Masih Anak Tuhan?
Bagaimana dengan ayat al-Qur'an yeng menyebutkan bahwa: "Maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami ...." yang kemudian diyakini oleh umat Nasrani sebagai salahsatu bukti bahwa nabi Isa adalah anak Tuhan?

Jawab: Mahasuci Allah setinggi-tingginya dari anggapan yang merendahkan dzat Allah SWT seperti itu. Ayat tersebut selengkapnya terdapat dalam (QS At-Tahrim [66]: 12) seperti firman Allah SWT:

وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِ وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ

"Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang ta'at."

Selain itu disebut juga dalam (QS. Al-Anbiya' [21]: 91)

وَالَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهَا مِن رُّوحِنَا وَجَعَلْنَاهَا وَابْنَهَا آيَةً لِّلْعَالَمِينَ

"Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami."

Ayat-ayat ini menyatakan adanya tiupan ruh kepada Maryam dan ruh itu masuk ke dalam rahimnya sehingga ia mengandung nabi Isa. Allah berfirman:

فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَراً سَوِيّاً

"Lalu Kami mengutus ruh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna." (QS. Maryam [19]: 17).

Ruh yang dimaksud dalam ayat ini adalah malaikat yang kemudian berbicara kepada Maryam; "Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci." (QS. Maryam [19]:19)

Dalam tafsir disebutkan bahwa malaikat meniupkan ruh ke kantung baju Maryam, lalu ruh itu masuk ke dalam rahim, maka jadilah nabi Isa.

Yang dimaksud dengan Ruh adalah sesuatu - atau makhluk - yang diciptakan Allah dari ruh, yang dengan adanya ruh itu maka sang makhluk menjadi hidup. Sama seperti yang terjadi pada penciptaan nabi Adam sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran:

فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِي فَقَعُواْ لَهُ سَاجِدِينَ

"Maka apabila Aku telah menyempumakan kejadianya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduk karnu kepadanya dengan bersujud." (QS. Al-Hijir [15]:29)

Allah telah meniupkan ruh kepada Nabi Adam AS, sama halnya dengan ditiupnya ruh kepada nabi Isa AS. Ini jelas menunjukkan bahwa baik Nabi Adam AS maupun Nabi Isa AS adalah sama-sama makhluk ciptaan Allah. Lebih jelas perhatikan ayat-ayat berikut:

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin TuhanNya untuk mengatur segala urusan." (QS. Al-Qadr [97] : 4)

Dan Allah juga berfirman:

يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلَائِكَةُ صَفّاً لَّا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرحْمَنُ وَقَالَ صَوَاباً

"Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf." (QS. an-Naba'[ 78] : 38).

Kesimpulannya, nabi Isa AS tercipta dari ruh yang berasal dari Allah, yakni ruh ciptaan Allah, sama kejadiannya bahwa dengan ruh itu pula Allah menciptakan sekalian manusia. Adapun seperti kita ketahui, manusia yang pertama kali "dihidupkan" dengan ditiupkannya ruh ke dalam jasadnya adalah Nabi Adam AS.

Allah berfirman: "Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur." (QS. As-Sajadah [32]: 9)

Dengan demikian, tentunya dapat difahami bahwa bukan ruh itu, sekali lagi; BUKAN RUH ITU yang menjadikan Nabi Isa AS istimewa. Sebab Ruh yang ditiupkan kepadanya sama dengan ruh yang ditiupkan oleh Allah SWT kepada seluruh makhluk bernyawa ciptaan-Nya, yakni makhluk yang bergerak dan bertebaran di alam semesta ini sampai tiba saatnya ruh-ruh itu satu persatu dicabut kembali oleh Allah SWT melalui tangan-tangan malaikat pencabut nyawa Izrail AS. Lalu, apa yang menjadikan Nabi Isa AS istimewa? Jawabnya, tentu saja, kenabian beliau! [2]

Wallahu'alambissawab.