Pages

Sabtu, 05 November 2011

HASIL DAN KETETAPAN KONSILI-KONSILI OIKUMENIS



Guna memudahkan kita dalam mengarahkan kajian ini ke dalam sebuah sistematika kajian yang lebih terarah tentang Agama apa yang dibawa Yesus, ataukah benarkah klaim kalangan Kristen atau Katolik bahwa agama yang mereka anut adalah agama Samawi atau tidak. Di bawah ini saya paparkan Sidang-Sidang Konsili Oikumenis dan hasil ketetapannya. Karena dalam Sidang Konsili ini semua keputusan tentang dogma-dogma agama dan Gereja Samawi di tetapkan. Adapun Konsili-Konsili yang saya maksudkan adalah sebagai berikut:

1. Konsili Nicea. (325 M lie 787 M)
Konsili Nicea yang pertama diadakan atas desakan dan permintaan Kaisar Constantin untuk menyelesaikan pertikaian tentang masalah Trinitas (Arianisme). Konsili ini awalnya diadakan di Ancyra, namun kemudian dipindahkan ke Nicea dan dibuka pada tanggal 20 Mei 325 M, oleh Kaisar Constantin. Tujuan yang paling pertama dan utama Constantin mendesak petinggi Gereja untuk mengadakan Konsili Oikumenis ini adalah untuk menjamin kestabilan politik dalam kerajaannya dengan sebuah ketetapan spektakuler Kebajikan Theologis “Trinitas” disahkan. Akan tetapi dalam Konsili ini permasalahan monothelit yang menjadi bagian dari rumusan Trinitas tidak mendapat kesepakatan. Sesudah pidato pembukaan oleh Kaisar Constantin, pimpinan Konsili dialihkan kepada Hosius-Uskup Cordoba, yang menemani Constantin dari Gereja Barat. Meskipun ada perbedaan pandangan yang menginginkan agar Eustathius-Uskup Antiokia yang meminpin sidang Konsili: Golongan Arian mempersembahkan pengakuan Arianisme yang disusun oleh Eustathius. Kemudian Eusibius dari Kaisarea mempersembahkan pengakuan iman Baptisan yang berlaku dalam jemaatnya di Palestina. Pengakuan iman ini diterima oleh Konsili sebagai pengakuan iman yang sah setelah ditambahkan kata: Homoousios; di dalamnya. Adapun pcngakuan iman Nicea (I man Arian) adalah sebagai berikut:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Aku percaya akan satu Allah, Bapa Yang Maha Kuasa,pencipta segala yang kelihatan dan yang tidak kelihatan. Dan kepada satu Tuhan. Yesus Kristus yang telah diperAnakkan dari Bapa. Allah yang di peranakkan dari Bapa. Bapanya Allah dari Allah. Terang dari terang, Allah sejati dari Allah sejati. Yang diperAnakkan bukan dijadikan, sehakekat dengan Bapa, dan yang ada di bwni. Yang demi kita manusia dan demi keselamatan kita. turun dan menjadi daging, menjelma menjadi manusia, menderita sengsara dan bangkit pula pada hari yang ke-3 naik ke sorga, dan akan datang untuk menghakimi orany hidup dan yang mati, dan kepada Roh Kudus”.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pengakuan ini ditandatangani oleh semua Uskup yang hadir kecuali dua orang Uskup yaitu: Theonaa dari Marmanika dan Sekondus Uskup Ptolemais. Kedua uskup ini dipecat dan diusir oleh Dewan Konsili. Jumlah Uskup yang hadir dalam Konsili ini sulitditetapkan. Pada umumnya dianggap jumlah pesertanya adalah 318 (tiga ratus delapan Belas) orang Uskup. Data ini didasarkan pada tulisan Anthanasius. Tampak angka ini hanya perlambang dari Jumlah hamba Ibrahim dalam Kitab kejadian 14: 14. Jumlah peserta diperkirakan 220 hingga 235 orang.

Konsili Nicea yang Kedua pada tahun 787 M, diadakan atas permintaan Tarasius-Patriarkh Constantinopel untuk menyelesaikan pertikaian Ikonoklasik, Paus Hadrianus-I menerima undangan Ratu Irene dan mengirimkan dua orang utusannya dengan syarat: Sinode Ikonoklasik di Hiera pada tahun 753 M dikutuk. Patriarkh Antiokia, Alexandria, dan Yerusalem tidak hadir (absen) karena wilayah mereka sudah berada di bawah pemerintahan Turki dan Islam. Masing-masing mereka mengirim dua orang biarawan. Konsili ini dibuka pada tanggal 17 Agustus 786 M, Konsili ini dibubarkan oleh tentara Ikonoklasik sehingga tidak bersidang sampai dengan tanggal 24 September 787M. Konsili ini memutuskan bahwa Ikon hanya mendapat penghormatan (Prokunesis) sebagaimana penjelasan Paus dalam suratnya kepada Konsili. Konsili ini menambahkan bahwa mereka menghormati Ikon dengan kasih yang relatif (Schtikoi Pothoi) karena pemuJaan (Latreia) hanya ditujukan kepada Allah saja.

Keputusan konsilli ini ditanda tangani oleh semua yang hadir termasuk Kaisar Constantin dan Anaknya Constantinus. Konsili ini menghasilkan 22 kanon yang berhu bungan dengan disiplin Gereja, seperti pembatalan pemilihan U skup, Imam dan diakon oleh pemerintah, Simoni dikutuk, Imam dilarang meninggalkan diosisnya tanpa seizin Uskup, wanita dilarang tinggal di rumah Uskup dan dalam biara lakilaki serta kesederhanaan Klerus dipertegas lagi. KonsiliNicea Kedua ini merupakan Konsili Oikumenis yang Ketujuh.

2. Konsili Constantinopel (381 M, 553 & 680 M)
Konsili Constantinopel 11 atas permintaan Kaisar Justinianus pada tahun 553 M. Konsili ini merupakan Konsili Oikumenis yang ke V. Tujuan diadakan Konsili ini adalah untuk mengambil keputusan ‘apakah Theodorus dari Mopseustia, Theodorus dari Siprus dan Ibas dari Edesa dikutuk karena ajaran mereka bawa ‘berbau Nestoryanisme, ataukah dibiarkan saja seperti sikap petinggi Gereja dalam Sidang Konsili Chaleedon 451 M. Konsili ini memu tuskan ku tukan at as mereka dan dikenakan tindakan ekskomunikasi. Paus Vigilius mengutuk 60 pokok ajaran Theodorus dan kawankawannya, karena Konsili Efesus 431 M, Konsili Chaleedon 451 M tidak mengutuknya, karena mereka sudah meninggal (mati).

Sidang Konsili ini dipimpin oleh: Euthyees-Patriarkh Constantinopel, dan dihadiri oleh 165 (Seratus enam puluh lima) orang Uskup yang kesemuanya itu berasal dari wilayah Timur. Konsili Constantinopel Ketiga tahun 680 M, diadakan atas desakan Kaisar Constantinus IV (Pogonatus) adalah bertujuan untuk menyelesaikan persoalan monothelit (satu kehendak pada inkarnasi Yesus) dalam Gereja Timur. Pada tahun 680 M, Paus Agatho memanggil dan mengadakan Sidang Sinode di Roma di mana ajaran tentang dua kehendak dalam inkarnasi Yesus dihenarkan. Paus mengirim utusannya kepada Kaisar dengan surat penjelesan tentang ajaran ini. Konsili ini mengutuk Maearius-Patriarkh Antiokia yang menganut ajaran monothelit. Keputusan dogmatis Konsili ini pada umumnya mengulang kembali Konsili Chaleedon. Konsili menolak penyatuan dua kehendak, tetapl menerima kesatuan moral. Konsili ini diakui sebagai Konsili Oikumenis yang ke VI.

3. Konslll Efesus (431 M)
Konsili ini diakui sebagai Konsili Oikumenis yang ke Ill, diadakan atas desakan KaisarThedosius 11 untuk menyelesaikan pertikaian Nestorius. Konsili ini diadakan pada tangga122 Juni 431 M yang dibuka oleh Memon - Uskup Efesus dan” Cyrillus dari Alexandria tanpa menunggu kedatangan Uskup Syiria yang dipimpin Yohanes dari Antiokia dan wakil Paus Clementinus I. Sidang Konsili ini memutuskan bahwa Nestorius dipecat dari keuskupan Constantinopel dan dieskkomunikasikan serta ajarannya tentang tabiat Yesus ditolak (dikutuk). Pengakuan Iman Nieea ditegaskan lagi. Istilah ‘Theotokos’7 dibenarkan. Ketika Uskup Syiriayang dipimpin Yohanes dari Antiokia tiba, mereka juga membuka Konsili sendiri dan mengutuk Cyrillus dari Alexandria dan Memon Uskup Efesus.

4. Konsill Chalcedon (451 M)
Konsili ini diakui sebagai Konsili Oikumenis yang ke IV, diadakan di Chalcedon - Asia Keeil dekat Constantinopel pada tahun 451 M, atas undangan Kaisar Marcianus. Dalam Konsili ini hadir semua Uskup dari Afrika, dan dua orang wakil Paus. Konsili ini merumuskan beberapa keputusan dan beberapa keketetapan. Adapun ketetapan-ketetapan tersebut adalah:
  1. Keputusan Konsili Latrosinium pada tahun 449 M dibatalkan dan Eutyches ditolak.
  2. Mereka yang menolak Theotokos terhadap Maria dikutuk.
  3. Keputusan Nicea dan Constantinopel ten tang oknum Kristus dikuatkan kembali dan ajaran Nestorius (Nestorianisme) dikutuk.
  4. Mereka yang mengatakan bahwa Yesus sebelum berinkarnasi mempunyai dua tabiat dan sesudah inkarnasi menjadi satu tabiat ditolak.
  5. Surat Cyrillus kepada Nestorius dan surat Leo kepada Flavianus dibenarkan.
  6. Ajaran bahwa Yesus adalah satu oknum yang mempunyai dua tabiat yang tidak tercampur dibenarkan.
  7. Uskup Constantinopel diberi gelar Patriarkh dan menduduki tempat kehormatan (tempat Kedua) setelah Roma.
  8. Pengakuan iman Chelcedon ditetapkan.

5. Konsili Sardika (343 M)
Konsili ini diadakan atas permintaan Kaisar Constans dan Constantinus pada tahun 343 yang bertujuan untuk menetapkan ortodoksi Anthanasius. Sidang Konsili ini dipimpin oleh Hosius-Uskup Cordoba. Konsili ini hanya dihadiri oleh Uskup-Uskup Barat sebab Uskup-Uskup Timur meninggalkan Konsili karena mereka tidak menyetujui Anthanasius sebagai peserta resmi, karena Uskup-Uskup Timur sudah memecatnya (Anthanasius)

6. Konsili Florence (1438-1445 M)
Konsili Florence ini diadakan berturut-turut di tiga kota yaitu: Florence 1439 M, Ferara 1438 M 1439 M, Roma 1443 M - 1445 M. Maksud atau tujuan diadakan Konsili ini adalah untuk menyatukan Gereja Timur dan Gereja Barat. Gereja Timur meminta bantuan Gereja Barat dalam memerangi Turki atas kota Constantinopel. Konsili ini pada awalnya dibuka di Ferara pada tanggal 8 Januari 1438 M, atas permintaan Gereja Timur oleh Paus Eugenius IV. Dalam pertemuan ini hadir juga orang-orang terkemuka seperti Kaisar Yunani Y ohanes IV, Palaeologus dan Yusuf, Patriarkh Constantinopel. sejumlah Teolog dari Gereja Barat hadir seperti: Uskup Agung Nicea, Kardinal Cesarini, Yohanes dari Montenero, Besarion, Markus dan metropolitan Efesus.

Konsili ini kemudian dipindahkan ke Florence pada tanggal 26 Januari 1439 M. Pembahasan dilanjutkan tentang apakah Allah Roh Kudus keluar dari Allah Anak (Yesus), pemakaian roti yang tidak beragi pada Ekaristi, api pencucian dan supremasi Paus. Tidak ada kesepakaatan dalam pertemuan ini. Akhirnya Gereja Timur meninggalkan pertemuan, namun Gereja Barat tetap meneruskan Konsili tersebut. Supremasi Paus atas Konsili ini ditetapkan dengan: Bula etsi non Dubitemus pada tanggal 20 April 1441 M. Kesatuan dengan Gereja Armenia ditetapkan pada tahun 1439 M dan dengan Gereja Koptik Mesir ditetapkan pada tahun 1442 M. Pada tahun 1443 M, Konsili ini dipindahkan ke kota Roma. Hanya sedikit yang kita ketahui tentang keputusan Konsili ini. Kesatuan dicapai dengan Gereja Syiria, Gereja Kaldea, Maronit di Siprus. Tidak ada berita resmi tentang penutupan Konsili ini.

7. Konslli Lateran (1123 M. 1139 M, 1179 M, 1215 M, 1512 M, & 1517 M)
Terdapat lima Konsili Lateran yaitu yang diselenggarakan pada tahun 1123 M. 1139 M. 1179 M. 1215 M dan 1 5 12 M - 1517 M. Konsili - Konsili ini diadakan di Lateran, Roma. Konsili Lateran I diadakan atas permintaan Paus Calistus III untuk mensahkan konkordat wonnsdan diakhiri dengan perdebatan investitur. Konsili Lateran IV diadakan atas permintaan Paus Innocentius Ill. Konsili ini meru pC1kan Konsili terpenting dari semua Konsili yang diadakan di Lateran. Konsili ini memutuskan beberapa keputusan. Adapun keputusan-keputusan itu antara lain:
  1. Mengutuk beberapa aliran seperti golongan athar.
  2. Ajaran Trans-Substansi disahkan.
  3. Uskup wajib memeriksa pengajaran umatnya.
Konsili Lateran II diadakan atas permintaan Paus Innocen tius II (1139 M) adalah bertujuan un tuk membahas pembaharuan Gereja setelah Skisma Besar. Konsili ini menghasilkan tiga puluh kanon dan mengu tuk pengikut - pengikut Arnold dari Bresica. Konsili Lateran III diadakan atas permintaan Paus Alexander III bertujuan untuk menghapus Skisma Paus Calistus II. Konsili ini menetapkan tata cara pemilihan Paus. Hak untuk memilih Paus dibatasi pada Dewan Cardinal dan diperlukan dua pertiga suara. Konsili Lateran V dipanggil oleh Paus Julius 11 pada tahun 1512 M - 1517 M. Konsili ini bertujuan untuk membatalkan keputusan Konsili Pisa anti Paus oleh Louis dari Perancis

9. Konsili Pisa (1409 M)
Konsili ini dipengaruhi oleh Dewan Cardinal pada tahun 1409 M yang bertujuan untuk mengakhiri skisma besar yang telah memisahkan Kekristenan Barat sejak tahun 1378 M. Sekalipun Kedua Paus sendiri-sendiri dalam mengadakan Konsili ini sebagai Konsili tandingan, akan tetapi Konsili Pisa tetap dipandang sebagai Konsili yang sah. Paus Benedictus XIII mengadakan Konsili di Perpignan, dan Paus Gregorius XII mengadakan kosnili di Cividale dekat Aquileia., Konsili ini memutuskan bahwa Kedua Paus adalah skimastik dan oleh karena itu harns dipecat. Konsili memilih Cardinal Petrus dari Philargi sebagai Paus dan memakai gelar Alexander V. Gereja Katolik tidak mengakui Konsili ini sebagai Konsili Oikumenis karena ia (Gereja Katolik) tidak dipanggil oleh Sri Paus. Skima tidak dapat diakhiri malah diperburuk, karena ada tiga orang Paus sekaligus mengadakan Konsili ini secara terpisah atau sendiri-sendiri.

10. KONSILI TERENTE/TOROTNTO (1237 M)
Konsili ini merupakan Konsili Oikumenis yang ke XIX (sembilan Belas) dalam Gereja Katolik Roma. Diadakan pada tanggal23 Mei 1237 M. Dalam Konsili ini menetapkan beberapa keputusan antara lain:
  1. Pengakuan Iman Nicea, bahwa Constantinopel diterima sebagai dasar iman Kristen/Katolik
  2. AlKitab (PeIjanjian Lama, PeIjanjian Baru) dan tradisi mempunyai kedudukan yang sama sebagai sumber kebenaran
  3. Hanya Gereja yang ‘berhak’ menafsirkan AlKitab PeIjanjian Lama dan Perjanjian Baru)Vulgata disahkan sebagai Kitab resmi.
  4. Kitab Apokrif dua Belas (12) buah mempunyai kedudukan yang sama dengan AlKitab.
  5. Tujuh sakramen ditetapkan
Perkembangan politik yang baru mengakibatkan ketegangan antara Paus Paulus HI dan Karel V sehingga Konsili tersendat-sendat dan ditambah dengan wabah di Tronto, Sidang Konsili akhirnya dipindahkan ke Bologna. Konsili d i tunda selama empat tahun hingga Paus Julius III memanggilnya kembali untuk bersidang di Trente atas desakan Spanyol. Keputusan yang terpenting adalah: berkaitan dengan Ekaristi pertobatan (ampun dosa oleh Pastur) dan minyak suci. Ajaran Transubstansi ditetapkan (disahkan) sedangkan ajaran Marthin Luther, Jhon Calvin dan Swingli tentang Akaristi dikutuk. Konsili ini merupakan Konsili terpanjang dalam sejarah.Konsili Trente, memberikan dasar-dasar yang kuat terhadap Gereja Katolik Roma terhadap gerogotan gerakan reformasi. Konsili ini dibubarkan pada tanggal 4 Desember 1563 M.