Pages

Minggu, 18 September 2011

Firaun dalam Tiga Jaman yang berbeda

Siapa tidak kenal dengan Firaun, tentunya kita semua kenal dengan Firaun dari kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada manusia. Menggelitk memang cerita itu untuk diungkapkan kembali. coba kita menggali dari tentang Firaun sebagaimana berikut ini :

JAMAN KESATU = JAMAN NABI MUSA AS 
Dari Al-Kitab KELUARAN

14:15 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? i Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. 

14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. 

14:17 Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. 

14:18 Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda." 

14:19 Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka. 

14:20 Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. 

14:22 Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok  bagi mereka.

14:23 Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka--segala kuda Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda --sampai ke tengah-tengah laut. 

14:24 Dan pada waktu jaga pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan  itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu. 

14:25 Ia membuat roda keretanya berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata: "Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir.
 
14:26 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda." 

14:27 Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. 

14:28 Berbaliklah segala air itu , lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka. 

14:29 Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. 

14:30 Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut.

14:31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan  yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah  bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.



JAMAN KEDUA = JAMAN NABI MUHAMMAD S.A.W TURUNNYA AL-QURAN

Melihat dari Al Kitab diatas coba kita lihat pada tulisan yang pertama :
TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. disini Allah berfirman dalam Al Quran 

Yunus 10:90. Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." 

dari ayat diatas menunjukan kejadian dimana Firaun "Ingin Bertobat" akan tetapi Allah telah mencampakan dan tidak menerima Tobatnya.

Berlanjut  pada Al Kitab Keluaran 14:31 diterangkan bahwa bangsa Israel dan orang orang mesir baru mempercayai kekuaran Tuhan yang maha Dasyat seperti firman Nya dalam Al Quran

Surat Yunus 10: 91. Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.

Point Penting
Al Kitab menerangkan dalam Keluaran 14:30 yang saya beri garis tebal Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut.

Didalam Al Quran Nur Karim menerangkan dalam Firman Nya:
Surat Yunus 10 : 92 :
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. 

dan diterangkan dalam surat Al Baqarah ayat 50 :
Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan

Dari kedua surat diatas kita manusia disuruh mengingat akan kejadian pada waktu itu untuk selalu mengimani  kebesaran Allah S.W.T akan kebenaran Kitab Kitabnya dan apa yang terjadi adalah pada jaman berikutnya.


JAMAN KETIGA = JAMAN ABAD 18  dan seterusnya ( Ditemukannya Jasad Firaun )

Menurut beberapa keterangan, setelah tenggelam, mayatnya terdampar di pantai dan ditemukan oleh orang-orang Mesir untuk diawetkan (dibalsem) hingga utuh seperti sekarang dan dapat dilihat di museum Mesir.Siapakah Raja Firaun yang mengaku dirinya sebagai tuhan tersebut? 
Seperti diketahui, Firaun adalah gelar bagi raja-raja Mesir purbakala. Menurut sejarah, Firaun di masa Nabi Musa adalah Minephtah (1232-1224 SM), putra dari Ramses II.
Seperti yang banyak diceritakan, raja yang memusuhi Nabi Musa AS itu adalah Ramses II, bukan Minephtah. 
Namun, setelah diselidiki, Ramses II justru merupakan seorang raja yang baik. Ia memerintahkan rakyatnya untuk selalu berbuat adil. Ia memerintah selama 68 tahun pada 1304-1237 SM. Sedangkan, anaknya, Minephtah, dikenal sebagai raja yang sangat kejam. 

Dialah yang menentang Nabi Musa dan mengaku sebagai tuhan.Setelah sekian ribu tahun terkubur, akhirnya mumi Firaun Minephtah ditemukan pada tahun 1898 M oleh Loret di Thebes di Lembah Raja-raja (Wadi al Muluk). 

Dr Maurice Bucaille, seorang peneliti, bersama anngota tim berhasil mengungkapkan penyebab kematian Firaun Minepthah dan pengawetannya. Menurut Bukay, dalam sebuah penelitian medis yang dilakukan dengan mengambil sampel organ tertentu dari jasad mumi yang ditemukan, pada tahun 1975, melalui bantuan Prof Michfl Durigon dan pemeriksaan yang detail dengan menggunakan mikroskop, bagian terkecil dalam organ itu masih dalam kondisi terpelihara secara sempurna. Ini menunjukkan bahwa keterpeliharaan secara sempurna itu tidak mungkin terjadi andai kata jasad tersebut sempat tinggal beberapa lama dalam air atau berada lama di luar air sebelum terjadi proses pengawetan pertama.

Dr Bucaille menyebutkan, dirinya bersama tim telah melakukan banyak penelitian, di antaranya untuk mengetahui dugaan sebab kematian Firaun. Penelitian yang dilakukannya berjalan legal karena dibantu Direktur Laboratorium Satelit di Paris, Ceccaldi, dan Prof Durigan. Objek penelitian dititikberatkan pada salah satu orang di tengkorak kepala.

Mengenai hasilnya, Dr Bukay mengungkapkan, ”Dari situ, diketahui bahwa semua penelitian itu sesuai dengan kisah-kisah yang terdapat dalam kitab-kitab suci yang menyiratkan bahwa Firaun tewas ketika digulung gelombang.”

Bucaille menambahkan, betapa Alquran sangat detail dalam menjelaskan sesuatu, termasuk cerita dan proses pengawetan Firaun. Hal ini tidak disebutkan dalam kitab lainnya.

Bucaille mengatakan, ”Di zaman di mana Alquran sampai kepada manusia melalui Muhammad SAW, jasad-jasad para Firaun yang diragukan orang di zaman kontemporer ini, apakah benar atau tidak, ada kaitannya dengan saat keluarnya Musa yang sudah lama terpendam di pekuburan Lembah Raja di Thoba di pinggir lain dari sungai Nil di depan Kota al-Aqshar saat ini. Pada masa Nabi Muhammad SAW, segala sesuatu mengenai hal ini masih kabur. Jasad-jasad tersebut belum terungkap, kecuali pada pengujung abad ke-19.”

Sementara itu, dalam kitab Taurat, dijelaskan bahwa jasad Firaun ditelan laut dan tidak memberikan perincian mengenai apa yang terjadi terhadapnya setelah itu.

Karena kisah dan kesesuaian bukti yang diungkapkan ini pula, akhirnya Dr Bucaille memilih dan memeluk agama Islam. Maurice Bucaille adalah seorang dokter ahli bedah terkemuka di dunia yang berasal dari Prancis.

Pada suatu malam, hasil penelitiannya menyebutkan terdapat bekas garam yang menempel pada mayat mumi sehingga dapat ia jadikan sebuah bukti yang nyata bahwa Firaun mati karena tenggelam dan mayatnya dapat di selamatkan, kemudian diawetkan pada saat kejadian.

Dari hasil penelitiannya, timbul beberapa pertanyaan mengenai bagaimana mayat Firaun dapat diselamatkan dan anggota tubuhnya masih tetap utuh, sedangkan kondisi mayat-mayat yang lainnya setelah diawetkan tidak seperti dirinya? Setelah melalui penelitian dan perbincangan, ia mencari penjelasan dalam Alquran dan menemukan jawabannya.

Proses pengawetan
Menurut sejarahnya, tradisi mengawetkan orang yang sudah meninggal itu sudah dilakukan bangsa Mesir kuno sejak 3000 tahun sebelum masehi (SM).

Lalu, mengapa orang yang sudah meninggal tubuhnya mesti diawetkan? Kabarnya, menurut legenda, bangsa Mesir kuno percaya bahwa jiwa atau roh orang yang sudah meninggal suatu hari akan kembali lagi ke dunia. Karena itu, tubuh mereka diawetkan agar jiwa yang akan kembali itu dapat menempati tubuhnya yang telah ditinggalkan dulu.

Percaya atau tidak, tapi itulah yang dipercayai bangsa Mesir kuno.

Lalu, bagaimana caranya mengawetkan tubuh orang yang sudah meninggal alias membuat mumi ini?

Teknologi yang digunakan pada masa Firaun sangat mengagumkan. Mayat yang diawetkan bisa bertahan sampai ratusan, bahkan ribuan tahun. Salah satu mumi Firaun yang terkenal dan bertahan sampai sekarang adalah Tuthankhamen (King Tut) yang ditemukan oleh Howard Carter pada tahun 1922 di dekat makam Ramses VI di Mesir. 

Catatan Penting :
Segeralah bertobat dan jangan menunda nunda. ataukah kita akan seperti Firoun terlambat dalam bertobat dihadapan Allah S.W.T. dan kisah diatas adalah pesan Allah kepada umat manusia dalam 
surat 

Yunus ayat 93-94 : 
Dan sesungguhnya Kami telah menempatkan Bani Israil di ternpat kediaman yang bagus dan Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik. Maka mereka tidak berselisih, kecuali setelah datang kepada mereka pengetahuan (yang tersebut dalam Taurat). Sesungguhnya Tuhan kamu akan memutuskan antara mereka di hari kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan itu. 
94. Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu. 

Wallahu Alam Bishowab