Pages

Senin, 01 Agustus 2011

MATI MENDERITA (SEBAGAI 'KASIH'NYA) PADA KAYU SALIB ????????????

BENARKAH AL-MASIH (bhs Ibrani/Taurat Yahudi=MESIAHS, Yunani=CHRISTOS, English=Christ),
ISA (bhs.Ibrani=IESUS, English=Jesus,Arab=IESA) Alaihissallam DISALIB & MATI MENDERITA (SEBAGAI 'KASIH'NYA) PADA KAYU SALIB ????????????

Salib adalah bahasa ‘Arab, yg artinya palang kayu, di dalam bahasa Inggris disebut Cross. Bentuknya adalah : Satu kayu yang berdiri tegak, dan kayu satunya melintang dipaku pada kayu yang berdiri. Pada zaman dahulu, salib digunakan untuk menghukum mati orang-orang yang jahat. Cara menghukum adalah dengan dipaku tangan kanan-kirinya pada kayu yang melintang, dan dipaku kedua kakinya pada salib yang tegak di bagian bawah. Setelah itu, orang yang dihukum tersebut dibiarkan sampai beberapa waktu, sampai mati. Atau biasanya ada juga yang setelah dipalang, ditikam/tusuk dengan tombak, pedang atau benda tajam lainnya.

"Almasih" yang selalu menyertai nama Nabi Isa putra Maryam didalam Al-Qur'an, adalah gelar, bukan nama beliau. Almasih terjemahan dari kata Ibrani "Mesiahs" persamaan katanya dalam bahasa Yunani ialah "Christos" yang dalam bahasa Inggris disebut dengan "Christ", yang artinya adalah orang/Nabi agung & qudus yang ditunggu kebangkitan/kedatangannya (di akhir zaman, menjelang kiamat) yang akan menjadi saksi bahwa risalah (Islam) yang dibawa Muhammad SAW adalah benar, petunjuk, jalan lurus dari Allah.

Pada saat mangkat, kenaikan, atau kepergian Christ Jesus (Isa Almasih), umatnya (bangsa Yahudi) dari zaman Musa/Taurat hingga pada Injil yang ia emban tidak semuanya mengimaninya, bahkan dia sendiri nyaris terbunuh dan disalibkan jika saja tidak datang pertolongan Allah yang Maha Perkasa dan Bijaksana.

Menurut 10 Firman Tuhan dalam Taurat(kitab Perjanjian Lama), ahli kitab (Nasrani,Yahudi) tidak boleh menyembah sesuatu selain drpd Allah. Tetapi pada keyataannya orang-orang ahli kitab menyembah Tuhan Bapa, Tuhan anak, Tuhan Roh Kudus, Salib, patung Maria dan selainnya. Jadi pada kesimpulannya ada pelanggaran terhadap kitab Perjanjian Lama yang sampai saat ini masih menjadi inti agama bagi mereka.

ASYHADU ALLAA ILAHA ILLALLAH..
WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASULULLAH..
WA ASSYHADU ANNA IESA RASULILLAH..
(AKU BERSAKSI BAHWA TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, DAN
AKU BERSAKSI BAHWA MUHAMMAD ADALAH UTUSAN ALLAH, SERTA AKU BERSAKSI BAHWA ISA ADALAH UTUSAN ALLAH..)


BUKTI-BUKTI BAHWA YANG DISALIB BUKAN ISA AL-MASIH, atau CHRIST JESUS ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1) Surah Maryam (QS.4), ayat 157 & 158.

* Dan karena ucapan mereka:"Sesungguhnya kami telah membunuh Christ Jesus (Almasih Isa) putera Maryam, utusan Allah". Padahal mereka tidak membunuhnya sama sekali dan tidak pula menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang lain (pengkhianat) yang diserupakan/disamarkan dengan Isa bagi mereka (untuk tersalibkan).
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Jesus/Isa selalu dalam keraguan mengenai tentang (siapa) yang dibunuhnya itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan/dugaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa/Jesus.
Tetapi Allah telah mengangkat dia (menyelamatkan hambaNya Jesus/Isa dlm keadaan hidup, jasmani maupun rohani) kepada-Nya, karena bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(Qur'an Surah/QS. 4:157 & 158).

Maka firman Allah itulah yang menunjukkan lebih benar bahwa :

a. Isa Al-Masih ‘Alaihis salaam tidaklah terkenal di kalangan para pembesar, para Pejabat kerajaan, serta para tentara Romawi pada saat itu, karena jikalau benar Nabi Isa Al-Masih ‘Alaihis salaam terkenal pastilah mereka (para Pembesar Romawi, serta orang-orang Yahudi) tidak perlu mengupah Judas Iscariott sebesar 30 keping uang perak untuk menunjukkan siapa serta dimana tempat persembunyian Nabi Isa Al-Masih ‘Alaihis salaam.

b. Saat dia (Nabi Isa Al-Masih ‘Alaihis salaam) dikepung oleh pasukan Romawi seluruh sahabatnya lari tunggang-langgang untuk meninggalkannya bahkan tidak mengakuinya sebagai pengikutnya.

c. Para pembesar serta para tentara Romawi tersebut hanyalah mendengar nama Isa saja dari hasutan dan tipu daya orang-orang Yahudi. Bisa jadi para tentara Romawi telah melakukan kesalahan sehingga yang mereka tangkap adalah orang yang diserupakan dengan dia.

Jadi selama ini yang kaum Muslimin percayai adalah terlepasnya Nabi Isa Al-Masih ‘Alaihis salaam dari kejaran musuh-musuhnya pada saat dia dikepung.

Apakah dengan begitu Allah SWT berarti melakukan penipuan ? (terhadap umat Kristiani ??)

Jawabannya tidak !
- Allah hanya membalas perbuatan orang yang telah ingkar dan kufur akan kekuasaanNya serta kenabian yang diutuskanNya kepada Christ Jesus (Isa Almasih) saat itu (disalib).
- Dan saat setelahnya (Isa) itu sudah diutus nabi Muhammad SAW untuk memberi peringatan, penjelasan yang lurus & benar (tentang Jesus/Isa).

2) Dengan sebab apakah yang menyebabkan Isa/Jesus disalib ?

Menurut Perjanjian Baru : “ Maka Al-Masih sudah menebuskan kita dari laknat Torat dalam hal ia menanggung laknat karena kita, lantaran sudah tersurat bahwa terlaknatlan tiap-tiap orang yang tergantung di palang kayu ”. (Galatia 3 : 13).

Sedangkan yang disebutkan di dalam Torat adalah : “ Orang yang tergantung itu terlaknat dari Allah ”. (Ulangan 21 : 24).

2.1) Ringkas kata, apakah Nabi Isa Al-Masih, Christ Jesus disalib, dibunuh, dan dilaknat ??
karena menebus dosa manusia ??

Pandangan:

Torat telah menegaskan bahwa orang yang tergantung dikayu atau dipalang (salib) itu dilaknat dan dikutuk oleh Allah, dan mereka mengakui, serta percaya kalau laknat dari Allah itu diterima oleh Nabi Isa, Jesus karena ingin menebus dosa manusia.
Akal dan logika dari mana yang dapat melegakan suatu pikiran yang sehat jikalau dengan TERLAKNAT dan terbunuhnya seseorang bisa melepaskan seluruh dosa manusia di muka bumi..??

2.2) Menebus dosa manusia manakah yang dimaksud ??

Kesalahan/dosa yang telah diperbuat oleh Adam dan Hawa (memakan buah dari pohon yang terlarang) itulah yang terus-menerus ditanggung oleh manusia, keturunan mereka (dosa warisan). Maka untuk menebus dosa warisan tersebut Tuhan utus anak-Nya yang sangat Ia kasihi ke alam dunia untuk dihina, diludahi, ditinju, disalib, ditusuk sampai mati oleh para musuhnya. Demikian anggapan serta kepercayaan orang-orang ahli kitab (Kristen)..??

Pandangan :

Adam dan Hawa menurunkan dosa bawaan kepada anak-cucunya lantaran kesalahan mereka memakan buah dari pohon yang terlarang...
Sekarang pertanyaannya adalah :
- Mengapa pada saat itu Tuhan tidak mengampuni saja dosa mereka berdua sebelum mereka memiliki keturunan?

- Mengapa pada saat itu Tuhan tidak sekalian saja mengutus anak-Nya yang ia kasihi?

- Mengapa Tuhan tidak salib saja Adam dan Hawa yang telah berdosa agar Ia tidak perlu mengutus anak-Nya yang Ia cintai untuk diludahi, ditampari, ditempeleng, ditinju, dihina, disalib dan dibunuh?

Maka, pertanyaan setelah Isa menerima kutukan dan disalib sampai mati ialah :

(a). Sudah terhapuskah seluruh dosa-dosa para manusia?

(b). Sudahkah manusia bersih atau suci dari seluruh dosa?

(c). Berdosakah orang-orang yang tidak mau mempercayai penebusan dosa yang telah dilakukan oleh Nabi Isa?

Sekarang kalau ada manusia yang berbuat jahat seperti; berzina, mencuri, merampok, menipu, membunuh dan lain-lainnya, berdosa apa tidak?

Jika berdosa, maka penebusan dosa model apa yang diperbuat oleh Nabi Isa itu?

Judas Iscariott yang telah menunjukkan persembunyian Nabi Isa kepada orang-orang Yahudi dan Romawi untuk dibunuh itu berdosa atau tidak?

Para pembesar Romawi yang telah menghukum salib Isa itu juga berdosa, atau tidak?

Simak ayat berikut ini :

+ Berkata Isa “ Orang menyerahkanku kepadamu (pembesar Romawi) ialah yang terbesar dosanya ”. (Yohanes 19 : 12).

“ Celakalah orang yang menyerahkan dia (Isa) ”. (Lukas 22 : 22).

Yakni, artinya adalah berdosalah orang yang menyerahkan Nabi Isa Al-Masih ‘Alaihis salaam untuk disalib dan dibunuh.

Maka, mengapa orang yang menyerahkan dia itu berdosa?, padahal bepaknya telah mengutus dia ke dunia untuk mati disalib guna penebusan dosa???, Mestinya Judas Iscariott yang telah menyerahkan Isa untuk disalib, mendapatkan pahala yang besar karena dia telah membantu untuk menebus dosa manusia. hmmm....

Menurut perjanjian lama; Hizkia 18:20 bahwa dosa bapak tidaklah dipikul oleh anak, sebaliknya dosa anak tidak dipikul oleh bapak.
Jadi mengapa ada dosa warisan yang berarti dosa bapak dipikul oleh anaknya.?

Menurut Matius 15:24 bahwa Nabi Isa tidak diutus melainkan hanya untuk kaum Israel saja tidak untuk lainnya.
Menurut Matius 1:21 bahwa Nabi Isa hanyalah penyelamat kaumnya saja, tidak untuk kaum yang lain.

Oleh karena itu bagaimana mungkin nabi Isa menebus dosa-dosa seluruh manusia?
Sekiranya penebus dosa itu ada dan dapat dicerna oleh akal sehat, maka tidaklah berhak Nabi Isa untuk menebus dosa (menurut Injil sendiri) melainkan dosa orang Israel saja, tidak yang lain.
Tetapi sayang sekali, setelah Isa menebus dosa mereka (orang/bani Israel/Yahudi), mereka kemudian salib dia (yesus/Isa) sebagai tanda terima kasih. ????? (big question mark)

2.3) Apakah Isa rela untuk disalib ??

Menurut Matius 26 : 38 s/d 45: Isa/Jesus sangatlah gundah hatinya dan berdo’a agar ia terlepas dari kematiannya.

Menurut Matius 27 : 46 Nabi Isa berteriak : “ Eli, Eli lama sabaqtani! ” yang artinya adalah : “ Tuhanku, Tuhanku mengapa engkau meninggalkanku? ” lalu ia berteriak sekuat tenaga lantas mati. ( Lihat juga Markus 14 : 33, 34 ; 15 : 34, 37 ; Lukas 9 : 22 ).

Menurut Filippi 2 : 8 dan Ibrani 12: 2 bahwa Isa/Jesus menyerah untuk dihina dan disalib dengan rela tanpa terpaksa.

Pandangan:

Agak aneh, kenapa anak Tuhan itu diutus ke dunia untuk disalib, dilaknat, dihina dan dibunuh. Maka mengapa ia menangis dan berdoa agar terlepas dari tiang salib? Mengapa tidak ia kirim saja malaikatnya untuk menyelamatkan dirinya dari kayu palang itu, padahal ia mempunyai malaikat sendiri sebagaimana disebutkan dalam Matius 13 : 41 ?

2.5) Tentang Kebangkitan Isa dari kuburnya lalu diangkatnya dia ke langit

Orang-orang ahli kitab (Kristiani) meyakini bahwa Isa/Jesus, setelah disalib dan setelah menyerahkan raganya, ia dikubur, dan kuburnya itu dimaterai dan dijaga oleh musuh-musuhnya. (Lihat Matius 27 : 66 ; 28 : 7).

Pada hari yang ketiga, kuburannya telah terbongkar dan mayat Isa sudah tidak ada lagi didalamnya. (Lihat Markus 16 : 7 ; Lukas 24 : 24 ; Yohanes 20:2-4).

Di dalam Matius 28 : 7: bahwa malaikat Tuhan turun dari langit dan menggulingkan batu besar yang berada dipintu kuburan, lalu duduk diatas kuburan itu. Para penjaga kubur menggeletar dan menjadi seperti orang mati. Malaikat itu berkata kepada Maria Magdalena dan seorang Maria lagi yang datang melihat kuburan itu : “Isa sudah tidak ada lagi disini. Ia telah bangkit dan telah pergi lebih dahulu ke negeri Galili. (Lihat juga Markus 16 : 7; Lukas 24: 24; Yohanes 20 : 2-4).

Setelah itu pula Nabi Isa terangkat kelangit (Lihat Lukas 24: 51; Pekerdjaan Rasul-Rasul 1 : 9-11). Setelah duduk dikanan bapaknya dilangit, ia turun pula kedunia untuk bertemu pengikut-pengikutnya dan sahabat-sahabatnya.

Menurut Mimpi Yohannes 1 : 17-19, bahwa Nabi lsa turun dari langit dan bertemu dengan saya, lalu saya jatuh dikakinya sebagai mayat. Ia menaruh tangan kanannya di atas kepala saya dan berkata : “janganlah engkau takut Akulah Sang awal dan Sang Akhir dan Sang Hidup ; dan dahulu aku mati, tetapi sekarang aku hidup untuk selama-lamanya ; dan ditanganku ada kunci-kunci neraka dan kematian.”

Menurut Pekerjaan Rasul-Rasul, 9: 4-6, bahwa Sjáwal bertemu Nabi Isa sesudah naiknya kelangit. Yakni Sjáwal bertemu Nabi Isa dibumi.

Pandangan:

Siapakah yang melihat saat penjaga-penjaga kuburan Isa menggelepar, lantaran takut kepada malaikat yang datang untuk membongkar kuburan itu?
Siapa yang berkata bahwa pendatang itu adalah malaikat? Bagaimana Maria Magdalena itu tahu bahwayang berkata kepadanya itu adalah malaikat?
Rupanya pada masa itu, malaikat terlalu murah ??

Agak aneh.. Turun-naiknya Nabi Isa itu terlihat seperti perjalanan dari satu kampung ke kampung lainnya. Kalau memang benar Isa bertemu dengan para sahabatnya setelah naiknya beliau kelangit, maka rnengapa tidak dia atur beres Injil-injilnya, bahkan Bibelnya yang mengandung begitu banyak perselisihan antara satu dengan lainnya, bahkan ada satu pasal bertentangan dengan satu pasal lainnya dalam satu Injil?!!! Mestinya hal inilah yang dia atur, supaya pembacanya/umatnya tidak merasa bingung dan aneh.

2.6) Para sahabat Isa/Jesus yang berhianat dan melarikan diri

Para Sahabat Nabi Isa, menurut Injil, berjumlah dua belas orang.
Salah Seorang dari 12 orang itu adalah Judas Iscariott. Judas inilah yang berhianat kepada Nabi Isa dengan menerima uang sebanya 30 keping perak untuk menunjukkan kepada tentara Romawi, siapakah Isa itu, yakni dia memberi tahu kepada yang mengupahnya bahwa orang yang saya peluk-cium itulah Isa. Lalu terjadilah, dan para serdadu Romawi-pun menangkap, mengikat, serta membawa Nabi Isa kepada pembesar Rowawi. (Lihat Matius 26: 45-50; Markus 14 : 43- 46: Lukas 22 : 21-23: Yohanes 18 : 3-9).

Para sahabatnya yang lain, semuanya lari tunggang-langgang meninggalkan Nabi Isa waktu dia ditangkap oleh para musuhnya. (Lihat Matius 26 : 56; Markus 14 : 50).

Pandangan:

Sekiranya benar Nabi Isa itu memiliki kebesaran di dunia, sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang ahli kitab ()Kristiani, niscaya dia memiliki sahabat dari orang-orang besar seperti para pejabat. Serta memiliki para pendukung yang fanatik yang tidak akan berhianat dan setia sampai mati serta tidak meninggalkannya, apa lagi meninggalkan sang “anak Tuhan”, disaat-saat ada kesulitan.

Tidak seharusnya Nabi Isa turun untuk menemui para sahabatnya, karena pada saat pengepungan para sahabat beliau melarikan diri.

3) Kitab-kitab Apokrip.

Ada anggapan dikalangan Kristiani bahwa Gereja Kristen awalnya bersifat monolitik(satu kesatuan,tidah terpecah2).
Anggapan ini jauh dari kenyataan sejarah,nyatanya masing-masing Gereja yaitu di Aleksandria,Antiokia, Damaskus, Yerusalem,Roma,Lyons…dsb hampir dapat dipastikan independen dari gereja-gereja satu sama lainnya, masing-masing dan setiap gereja:
- memiliki Uskup atau pemimpinnya sendiri2,
- preferensi-preferensi doktrinal, dan
- theologis (keTuhanan)-nya sendiri2, dan
- serangkaian kitab suci yang diakui sendiri,
dalam pengertian tersebut tidak ada serangkaian kepercayaan Kristen “ortodoks” pada beberapa Abad pertama perkembangan agama Kristen. Selanjutnya, masing-masing gereja menentukan dogmanya sendiri dan mengakui dogmanya sendiri ,tidak tergantung pada keputusan dari gereja lainnya.

3.1). Wahyu Petrus

Wahyu Petrus merupakan salah satu kitab yang menarik dalam agama Kristen awal. Ia di temukan pada tahun 1945 melalui penggalian-penggalian arkeologis yang sangat penting di Nag Hammadi, Mesir.
Wahyu/firman tersebut menyatakan:

* “Ketika dia mengatakan hal itu, aku melihatnya (Jesus) seolah-olah ditangkap oleh mereka (serdadu Romawi). Dan aku berkata ,” apakah aku lihat Tuanku, benarkah engkau (wahai Jesus) yang mereka tangkap, padahal engkau menggapaiku? Atau siapakah orang itu, yang bergembira dan tertawa diatas pohon itu? Dan adakah orang lain (yang diserupakan Jesus) yang kaki dan tangannya mereka ikat?”
Sang juru selamat bersabda kepadaku: "Dia yang engkau lihat diatas pohon, yang bergembira dan tertawa adalah Yesus yang masih hidup, namun, orang yang tangannya mereka paku (salib) bagian dari dagingnya, yang merupakan wujud pengganti yang dibuat sama, sungguh-sungguh orang yang mirip dengannya(Jesus). Tetapi lihatlah ia dan aku” namun aku, ketika melihat berkata: Tuan,tidak seorangpun yang melihatmu, biarkanlah kami lari dari tempat ini.” Namun ia Berkata kepadaku : sudah aku katakan tinggalkanlah si buta itu (pengkhianat yang disalib) sendiri! Dan kamu lihatlah, betapa mereka tidak mengetahui apa yang mereka lakukan & katakan (kaum kafir & serdadu romawi), karena sebenarnya bukan pelayanku(Jesus) yang mereka permalukan (tangkap salib).” dst……
dan ia berkata kepadaku.” Kuatkanlah, karena engkau adalah salah seorang diantara mereka yang di beri misteri-misteri ini, agar mengetahui melalui wahyu bahwa dia yang disalib adalah anak pertama dari rumah para Iblis (murid pengkhianat)……dst. Namun ia berdiri di dekatnya adalah juru selamat yang masih hidup (Jesus), yang pertama dalam dirinya, yang telah mereka tangkap kemudian mereka lepaskan, yang berdiri penuh kegembiraan sambil melihat mereka yang melakukan kekerasan terhadapnya, sementara mereka terpecah belah diantara mereka sendiri”
[Wahyu Petrus 81:4; 82:1-3,17-23,37-33 dalam Robinson JM (the Nag hammadi Library, san Fransisco,Harper)]

3.2) Risalah kedua Set Agung

Seperti halnya Wahyu Petrus ,kitab ini ditemukan pada tahun 1945 di Nag Hammadi,Mesir
Risalah Kedua Set Agung 55:10-20,30-35, 56:1-13, 18-19,23-25 menyatakan sebagai berikut :

* "Dan rencana yang mereka susun untukku (menangkap Jesus), untuk melepaskan kesalahan mereka (kpdku, kurban penebus dosa)) dan ketidak-berperasaan mereka. Dan aku (Jesus) tidak mengalah pada mereka seperti yang mereka rencanakan, bahkan aku tidak menderita sama sekali, mereka yang disana menghukumku (lewat org/murud khianat yang disamar/serupakan Jesus). Dan aku sesungguhnya tidak mati, hanya seolah-olah mati, agar aku tidak dipermalukan oleh mereka karena semua ini merupakan keluargaku……"
"Karena kematianku yang menurut mereka sudah terjadi, (terjadi) karena kesalahan dan kebutaan mereka(tertipu), karena mereka memaku (salib) orang mereka sendiri hingga mati (tewas)……. Karena mereka tuli dan buta….
Ya, mereka melihatku, mereka menghukumku, (padahal) adalah orang lain, ayah mereka, yang meminum empedu dan cuka; bukan aku (Jesus)."
"Mereka menyerangku dengan bambu-bambu, adalah orang lain (yang mereka serang). Simon yang mengemban Salib. Adalah orang lain yang mereka pakaikan Mahkota berduri…(bukan Jesus).
Dan aku mentertawakan kejahilan mereka (kaum kafir & serdadu romawi)…… karena aku mengubah bentuk fisikku berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya (mukjizat Al-Masih).

Jadi bukti-bukti diatas menunjukkan bahwa persoalan siapa yang disalib menjadi perselisihan di antara para pengikut Yesus (Isa Al-Masih).

4) Artikel dari Santa Clara Magazine, terbitan Santa Clara University

http://en.wikipedia.org/wi​ki/Santa_Clara_University





…Reconstructing Jesus’ Death: A Historical Context By Cynthia Baker, assistant professor, Department of Religious Studies, Santa Clara Universityhttp://www.scu.edu/scm/exc​lusives/passion-baker.cfm




Inilah sebagian terjemahannya:

[ 1. Sifat dasar dari narasumber untuk merekonstruksi kematian/pensaliban Jesus/Isa. (tidak ada bukti sejarah atau narasumber tidak hidup di masa Jesus/a Almasih)

- Tidak mempunyai bukti sejarah dari masa Jesus yang mendokumentasikan penyalibannya atau satupun dari ratusan penyaliban lainya yang dilakukan oleh Pontius disaat ia menjadi penguasa Judea. Tidak ada notulensi pengadilan, perintah eksekusi, keterangan saksi mata, arsip atau sketsa/ gambar, semuanya tidak ada kecuali kisah-kisah gospel.
Jadi adalah penting untuk mengerti sifat dasar nara sumber-sumber ini serta jarak antara Jesus dan cerita paling awal mengenai dirinya yang terselamatkan dengan pertimbangan kepada waktu, kebudayaan, bahasa, theology, dan politik.

- Sebaliknya (juga), para penulis gospel (bible) adalah para pengkhotbah tak dikenal yang tidak menandatangani karya mereka [nama-nama (pengarang) dicantumkan pada keempat gospel kanonik jauh setelah itu].

- Mereka hidup diantara orang non Jahudi dalam keadaan diaspora, ratusan miles dari Galilea dan Judea, mereka berbicara dan menulis dalam Greek/Yunani serta membaca kitab mereka, Septuagint, dalam Greek(bhs.Yunani).

- Tak seorangpun dari mereka pernah bertemu Yeshu/Yesus dan tidak ada seorangpun yang mengklaim menjadi saksi mata terhadap setiap peristiwa yang mereka sampaikan ceritanya.

- Mereka menulis dalam satu sampai dua generasi setelah kematian Kristus (70-120 CE), dan mereka menjadi bagian dari suatu gerakan yang secara eksplisit mengajak, dalam dakwah pengkabaran gospel kepada orang non Jahudi. Gospel berlabel adalah yang terdahulu diantara empat dan dipakai oleh para penulis Matthew dan Luke dalam pembuatan narasi mereka (yang mana dipertimbangkan pada banyaknya persesuaian yang terlihat diantara ketiganya).

- Dari pandangan studi sejarah modern, ini tidak berkembang.
Lebih to the point lagi, para penulis kuno tersebut bukanlah ahli sejarah atau pencatat biography, tetapi mereka adalah para penginjil, dan sumber mereka bukanlah “historical” atau catatan biography tetapi cukup dengan kumpulan ucapan, anekdot, cerita-cerita kemu’jizatan, dan fakta akan suatu kehidupan yang berakhir dengan eksekusi negara atas tuduhan akan hasutan.

DAN SETERUSNYA..

- Begitupun kalau merujuk ahli sejarah Yahudi yang bernama Josephus di dalam bukunya yang bertajuk “Jewish Antiquities” yang telah ditulis di antara 90-95 T.M., mencatatkan tentang penyaliban Kristus dan kebangkitan Kristus sebagaimana disebutkan dibawah:
[Josephus (b. 37 C.E.) is our best literary source for the practice of crucifixion in Palestine during the Greco-Roman period.

Josephus mentions the crucifixion of Jesus in passing. The passage is judged authentic by most scholars once the obvious Christian additions (marked here in brackets and italics) are removed: Now there was about this time Jesus, a wise man, [if it be lawful to call him a man;] for he was a doer of wonderful works, a teacher [of such men as receive the truth with pleasure,] He drew over to him both many of the Jews and many of the Gentiles. [He was the Christ.] And when Pilate, at the suggestion of the principal men amongst us, had condemned him to the cross, (9) those that loved him at the first did not forsake him; [for he appeared to them alive again the third day; (10) as the divine prophets had foretold these and ten thousand other wonderful things concerning him.] And the tribe of Christians, so named from him, are not extinct at this day.
http://www.religiousstudie​s.uncc.edu/jdtabor/cruc-jo​sephus.html


]

Ketika peristiwa yang menurut Josephus adalah penyaliban Jesus terjadi, Josephus tidak menyaksikannya karena ia belum ada saat Jesus masih ada/hidup (dilahirkan tahun 37, b. 37 CE).]

5) Didalam injil (bible), Jesus tidak pernah menyatakan dengan penyaliban sebagai jakan keselamatan, seperti contoh dibawah.

Matius 19 :

19:16. Ada seorang (murid) datang kepada Yesus, dan berkata: “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”

19:17 Jawab Yesus: “Apakah sebabnya engkau bertanya kepadaku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah ALLAH (Tuhan yang Esa).”

19:18 Kata orang itu kepada beliau: “Perintah yang mana?” Kata Yesus: “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta,

19:19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

19:20 Kata orang muda itu kepada beliau: “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?”

19:21 Kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin (sedekah), maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah aku.”

Pertanyaan nya :

i) Jika Sang Nabiullah Ieshua/Ieshus/Yeshua/Jesus​/Yesus (Iesha/Isa) dalam Injil/bible tidak menyebutkan peristiwa penyaliban sebagai fondasi iman, maka darimanakah mengambil kesimpulan bahwa seseorang (Kristiani) harus mempercayai penyaliban (Yesus) sebagai jalan Keselamatan (penebus dosa manusia) ???

ii) Darimanakah doktrin turun temurun yang memvonis barangsiapa yang tidak mempercayai peristiwa penyaliban pasti mendapat kutuk dan maut ?

iii) Darimanakah ajaran yang mengatakan untuk selamat harus mempercayai Ieshua/Ieshus/Jesus/Yesus (Iesha/Isa) sebagai Tuhan (anak/titisan) ?

Apakah yang dimaksud dalam Alkitab/Bible adalah Tuan..?? bukan Tuhan...?

Beberapa keanehan yang dapat ditemukan dalam penyebutan seorang Yesus dalam ALKITAB TERJEMAHAN INDONESIA (LAI), sbb:

a) Dalam Yohanes 4:11 :

a.1) versi LAI dikatakan,
“Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tidak punya timba, dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?”.

[Bagaimana mungkin perempuan Samaria menyapa seorang yang belum dikenalnya dengan sebutan “Tuhan”? Bukankah sebutan “Tuhan” selalu menunjuk pada Sang Pencipta? Bagaimana mungkin seorang wanita yang tiba-tiba kedatangan seorang pria asing yang kehausan dan belum dikenalnya akan memanggilnya dengan sebutan “Tuhan”?]

a.2) versi naskah Perjanjian Baru Greek( Yunani)

Persoalan-persoalan teologis yang mengemuka ini harus disikapi dengan ilmiah, melakukan analisis teks bahasa, baik Ibrani (bhs Taurat Musa), Aramaik, serta Greek/Yunani sebagai bahasa yang dipergunakan pertama kali untuk mengkomunikasikan kehidupan dan ajaran Yesus Sang Mesiahs atau Isa Al Masih. Tanpa analisis kebahasaan, akan menimbulkan sejumlah persepsi/tafsir yang spekulatif…

Merujuk pada Kitab TaNaKh (Torah, Taurat, Neviim, atau Kethuvim), yang lazim dikenal oleh Kristiani dengan sebutan + "Kitab Perjanjian Lama", baik yang berbahasa Ibrani , maupun Greek (Septuaginta) serta berbahasa Aramaik (Pshitta), maupun
+ Kitab Brit Khadasha (Kitab Perjanjian Baru), baik yang berbahasa Ibrani seperti Shem Tov, Du Tillet, Munster, maupun Greek (Euanggelion) serta berbahasa Aramaik (Pshitta).
Ada beberapa gelar atau sapaan yang harus diketahui, yaitu :
- Adon, Adonai (Ibrani) setara dg gelar/sapaan Maran, Mar (Aramaik), dan Kurios (Greek) yg berarti "Tuan"
- Elohim (Ibrani), atau Alaha (Aramaik), serta Theos (Greek) yg berarti "Tuhan"

Sebutan Adon, Mar, Maran dan Kurios, dapat dikenakan kepada manusia, orang terhormat, raja, tuan tanah, orang kaya, bangsawan, dll namun juga dapat dikenakan untuk menyapa Sang Pencipta.
Sementara sebutan Elohim, atau Alaha, Elah atau Theos, hanya patut ditujukan bagi yang “diperTuhan”. Dalam konteks paganisme, tentunya patung dewa-dewa dapat disebut elohim atau theos. Sementara dalam konsep monoteistik, sebutan Elohim, Alaha, Elah, Ilah atau Theos, menunjuk kepada Pencipta Langit dan Bumi…..yaitu Tuhan Semesta Alam Pencipta Langit dan Bumi..

Didasarkan pada analisis diatas, maka sebutan Kurios bagi Yesus dalam naskah Greek Perjanjian Baru, seharusnya diterjemahkan dengan sebutan “Tuan”, seperti pernyataan, “Legei hautoi Kurie(Tuan) houte antlema ekheis kai to phrear estin bathu phosen houn ekheis to udoun to zoon” (Yohanes 4:11) seharusnya diterjemahkan: “Tuan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?”.

b) Dalam Lukas 24:3,

b.1) versi LAI dikatakan
”…dan setelah masuk, mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus”.
[Tuhan menjadi mayat? Mayat Tuhan? Sungguh tidak dapat dibayangkan bahwa ada kepercayaan bertuhankan mayat atau Tuhannya menjadi mayat…]

b.2) versi naskah Perjanjian Baru Greek( Yunani)
Demikian pula pernyataan, “Eiselthousai de oux euron to soma tou Kuriou(Tuan) Iesou” (Lukas 24:3) pun seharusnya diterjemahkan: “dan setelah masuk, mereka tidak menemukan mayat Tuan Yesus”.

c) Dalam Korintus 11:26, “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan”.
[Bagaimana mungkin sebutan Tuhan yang dikhususkan bagi Sang Pencipta, dapat mengalami kematian dan menjadi mayat? Mungkinkah Pencipta Langit dan Bumi harus mati?
Dewa Shiwa,Wisnu,Brahma saja tidak ada pernah dinyatakan mati]
seharusnya diterjemahkan:“Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuan”.

# Perbedaan antara Kepercayaan Islam dan Kepercayaan Kristen terhadap Isa Al Masih, Christ Jesus.

Dengan memperhatikan bagian-bagian yang telah lalu, dengan meneliti buku-buku literatur baik dari Kristen maupun yang lainnya, juga dari orang-orang Kristen itu sendiri , maka dapat diketahui bahwa :

1) umat Kristiani wajib mempercayai bahwa :

(a). Nabi Isa adalah anak Tuhan yang sangat dikasihi oleh-Nya.

(b). Tuhan mengirim anak-Nya itu untuk menebus dosa warisan ; yaitu dosa yang diwariskan oleh nenek moyang umat manusia, Adam dan Hawa yang dipikulkan juga kepada anak-cucu mereka

(c). Tuhan mengatur penebusan dosa itu dengan menyebabkan Isa dimusuhi oleh kaumnya sendiri, lalu mereka menangkap dia, memukul dia, meludahi mukanya, menempiling dia, meninju dia, menyalib dia, menikam dia, lalu dia mati, sedang seorang sahabatnya menghianati dia, dan yang lainnya lagi meninggalkan dia dan lari tunggang langgang.

(d). Setelah dia dikubur, maka pada hari yang ketiga, ia hidup kembali dan bertemu dengan para sahabat-sahabatnya.

(e). Setelah empat puluh hari, Ia terbang kelangit dan duduk disebelah kanan bapanya. (Pekerjaan Rasul 27 : 56).

(f). Ia turun kembali kedunia dan bertemu dengan para sahabatnya dan musuhnya. (Pekerjaan Rasul 29 : 4.6).

(g). Sekarang Ia berkuasa besar, karena sekalian anak kunci neraka ada ditangannya, dan kematian pun ada ditangannya. (Mimpi Yohanes 1 : 17-19).

(h). Ia telah memberikan anak kunci kerajaan surga kepada seorang sahabatnya bernama Petrus dan lainnya. Apa saja yang mereka mau, boleh mereka perbuat, karena apa saja yang mereka ikat dibumi, terikatlah disurga ; dan apa saja yang mereka lepaskan dibumi, maka terlepaskan disurga. (Matius 16: 19; 18 : 18).

(i). Bapa-nya telah memberikan kepadanya semua kekuasaan dengan mutlak. (Yohanes, 3:36).

2) Adapun kepercayaan Islam, kaum Muslimin terhadap Jesus/Isa (menurut Al-Qur’an)
Al-Qur'an berkata bahwa Jesus/Isa itu :

(a). adalah anak Maryam yang dilahirkan tanpa memiliki bapak. Bukan anak Allah, karena Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan. (Al-Ikhlash 3,4).

(b). Allah tidak Mengutus Nabi Isa untuk disalib guna menebus dosa warisan, tetapi mengirimnya sebagai utusan Allah kepada Bani Israil (bangsa Yahudi sebagaimana Jesus/Isa org Yahudi,tidak utk bangsa/umat lainnya), untuk menyampaikan wahyu-wahyu Ilahi kepada mereka. (Al-Imran : 49). Dosa seseorang tidak dipikul oleh orang lain. (Al-An’am : 164).

(c). Tuhan tidak mengutus Nabi Isa untuk dihina, disalib, atau dibunuh, tetapi untuk memimpin kaumnya saja kejalan yang lurus. Al-Qur’an tidak katakan Nabi Isa tersalib atau terbunuh. Al-Qur’an tidak pernah menyebut bahwa diantara para sahabatnya ada yang menghianatinya dan yang lainnya meninggalkan dia disaat perlu.

(d). Al-Qur’an tidak menyatakan Nabi Isa sudah mati dan tidak menyebut kebangkitannya dari alam kubur pada hari yang ketiga.

(e). Al-Qur-an tidak menyebut bahwa Nabi Isa duduk disebelah kanan atau kiri Tuhan. Al-Qur’an tidak juga menyatakan Nabi Isa merniliki bapa dilangit.

(f). Al-Qur’an tidak pernah menyatakan dia turun kernbali dari langit untuk menjumpai para sahabatnya.

(g). Anak kunci surga, neraka, mati dan hidup, semuanya ada ditangan Tuhan yang Maha Kuasa, tidak ditangan selain-Nya.

(h). Oleh sebab itulah Nabi Isa tidak mempunyai kekuasaan apa-apa, maka dia tidak dapat memberi karunia apapun, baik kepada sahabatnya ataupun saudaranya.

(i). Allah tidak memberi kekekuasaan mutlak atau tidak mutlak kepada Nabi Isa ‘alaihis salaam, tidak pula kepada siapapun. Nabi Isa tidak lain hanyalah salah seorang dari hamba-hamba Allah Jalla Dzikruhu yang Allah jadikan dia rasul/utusan kepada Bani Israil saja, tidak kepada bangsa lain-nya.

Mukjizat Isa (Arab: عيسى) adalah kemampuan luar biasa yang dimiliki Nabi Isa untuk membuktikan kenabiannya.
Sebagai salah satu nabi yang memiliki julukan Ulul Azmi. Para ahli tafsir mengatakan bahwa Isa menghidupkan empat orang. Pertama, al-Azir yaitu temannya, kemudian dua orang anak laki-laki dari seorang tua dan seorang anak perempuan satu-satunya dari seorang ibu. Mereka adalah tiga orang yang mati di zamannya dan Isa membangkitkan pula Sam bin Nuh atas permintaan orang Yahudi. Mukjizat Isa diantaranya adalah:

* Lahir tanpa adanya seorang ayah
* Dapat berbicara sewaktu masih bayi, untuk menerangkan bahwa ia seorang nabi yang diutus untuk bani Israel
* Bisa mengetahui Taurat asli Musa, yang disembunyikan dan telah mengalami banyak perubahan yang dilakukan oleh orang-orang cerdik dari kaum Yahudi
* Menyembuhkan orang buta
* Membentuk tanah seperti burung kemudian meniupkan roh, lalu tanah itu menjadi burung
* Menyembuhkan orang yang berpenyakit sopak
* Menghidupkan kembali orang yang telah mati
* Menurunkan makanan dari langit karena permintaan Hawariyun
* Diberi kemampuan melihat hal-hal yang ghaib melalui panca inderanya meskipun ia tidak menyaksikannya secara langsung
* Diangkat dari bumi ke langit ketika penguasa Roma dan Bani Israel yang zalim berusaha menyalibnya

@ Kepercayaan lain tentang orang-orang yang berkorban selain Isa demi menebus dosa seluruh Alam

Adapun kepercayaan bahwa Tuhan atau anak-Nya menjelma kedunia untuk berkorban, dikorbankan, atau mengorbankan dirinya untuk menebus dosa manusia itu, bukanlah kepercayaan asli bagi orang-orang Kristen. Karena yang demikian adalah kepercayaan para penyembah berhala di zaman dahulu. Para sejarawan dan para arkeolog dari bangsa Eropa telah menerangkan hal-hal tersebut di buku-buku mereka, sebagian dari mereka adalah :

1. Prof.Dwaine berkata dalam bukunya yang berjudul “ Kisah-kisah di dalam Taurat dan yang menyerupainya dari agama-agama lain ”, hal. 181 : “ Bahwa menganggap keselamatan dengan perantaraan mengajukan salah satu Tuhan untuk disembelih (dikorbankan) guna menebus dosa, itu adalah keyakinan dan kepercayaan yang sangat tua disisi orang-orang Hindu dan para penyembah berhala dari agama lainnya. Orang-orang Hindu beranggapan bahwa Krisna, (sang anak sulung ialah titisan dari Tuhan Wisnu yang tidak ada baginya permulaan dan tidak ada kesudahan) bergerak hatinya, lantaran kasihan, untuk melepaskan bumi daripada tanggungannya yang teramat berat, lalu ia datang dan melepaskan manusia, dengan mengajukan dirinya sebagai korban yang disembelih ”.

2. Dr.Moore juga menceritakan tentang Krisna terpalang sebagaimana tergambar di buku-buku orang-orang Hindu dengan berlubang dua tapak tangannya dan tapak kakinya, dan diatas bajunya ada gambar hati manusia.

3. Prof.Hock berkata dalam buku pelajarannya, jilid pertama, hal. 326: “ Orang Hindu penyembah berhala berkeyakinan bahwa salah seorang dari tuhan-tuhan mereka menjelma menjadi manusia dan menyerahkan dirinya untuk di-sembelih sebagai penebus dosa-dosa manusia ”.

4. Dr.Morinor Leams berkata di dalam bukunya yang berjudul “Hindu-hindu” hal. 36: “ Bahwa umat Hindu penyembah berhala mempercayai dosa warisan yang asli, karena didalam sernbahyang, mereka berkata ‘Akulah orang yang berdosa, dan tabiatku jahat, dan ibuku mengandung-ku dengan dosa. Maka lepaskanlah daku dari dosa-dosa’ ”.

5. George Kocks di dalam karyanya “ The Ancient Religion (Agama-agama tua)” berkata : “ Bahwa umat Hindu mensifati Krisna sebagai pahlawan yang merendahkan diri dan penuh dengan ketuhanan, karena dia telah menyerahkan dirinya sebagai korban. ”

6. Heigyn meriwayatkan dari Indrada Kruizurius tentang Dewa Indra yang mereka sembah “ Bahwa Ia (Indra) telah menumpahkan darahnya dengan disalib serta dengan pelobangan paku untuk melepaskan manusia daripada dosa-dosa mereka ; dan bahwa rupa salib itu ada didalam kitab-kitab agama mereka. ”

7. Di dalam buku pendeta Georgeous terdapat gambar Dewa Indra berupa salib, yaitu berupa kayu palang yang sebelah atasnya lebih pendek daripada bawahnya. Jika tidak ada mukanya, niscaya orang yang melihatnya tidak dapat membedakan antaranya dan salib yang sebenarnya.

8. Berkata Bill dalam karyanya yang berjudul “ History Of Budha ”, dan Hock dibuku pelajarannya, dan Muller dalam karyanya yang berjudul “ History Of Sanskrit ” : “ Bahwa kaum Budha menamakan Budha itu Al-Masih, anak-Nya yang tunggal, penyelamat alam, manusia yang sempurna, Tuhan yang sempurna, dia menjelma menjadi manusia, dan dia menyerahkan dirinya untuk disembelih guna menebus dosa-dosa manusia, dan melepaskan mereka dari siksaan atas dosa-dosa rnereka, serta menjadikan mereka para pewarits kerajaan langit dan bumi.

Kata Dr. Muhammad Taufiq Ash-Shidqi: “ Barangsiapa yang mau membandingkan antara Tuhan kaum Nashara dan Tuhan kaum pernyernbah berhala yang dahulu di Tirnur dan di Barat, hendaklah dia membaca kitab Al-’Aqáidul Watsaniyah fid Diyanatin Nashraniyyah ”. ( Karya Muhammad Thahir Afandi cetakan At-Tanirul Bairut. Dia ringkaskan dari kira-kira lebih dari 40 buku karya Arkeolog & sejarawan lnggris ). Selesai penukilan kami.

Pandangan:

Dari penjelasan yang ada di dalam bab ini, dapatlah kita mengetahui bahwa teori penyaliban yang bertujuan untuk menebus dosa itu sudah ada pada golongan orang-orang yang beragama Hindu, Budha dan agama para penyembah-penyembah berhala sebelum diutusnya Nabi Isa Al-Masih, Christ Jesus.

Menurut pendapat para penyelidik, Arkeolog, cendekiawan serta sejarawan barat yang telah meneliti bahwa, pada permulaan berkembangnya agama Kristen tidak ada kepercayaan penebusan dosa. Kata mereka, bisa jadi bahwa teori tersebut diadopsi dari kepercayaan umat Hindu, Budha, Majusi, serta kepercayaan para penyembah berhala lainnya.

[Perkataan-perkataan yang kurang sopan atau kurang pantas terhadap Nabi Isa ‘alaihis salaam, Almasih, Christ Jesus yang disebutkan di atas, bukanlah berasal dari diri saya, tetapi berasal dari referensi Injil/alkitab sendiri. Dan saya hanya membawakan,menyampaikan saja. Kurang lebihnya mohon dimaafkan. Lakum dinukum wa liaddin..]